Sekilas KKN PPM

KKN PPM merupakan singkatan dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat.KKN ini merupakan program penyempurnaan dari KKN yang telah biasa dilakukan perguruan tinggi. KKN model PPM ini mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Program dijalankan dengan mengamati potensi sumber daya wilayah
2. Masyarakat diberdayakan untuk dapat mengelola potensi lokal hingga dapat menghasilkan produk yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Mahasiswa peserta KKN berperan sebagai agen perubah, sebagai tempat konsultasi masyarakat, dibawah arahan dosen pembimbing
Pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009, UNTAN merupakan salah satu dari 18 universitas yang memperoleh kesempatan melaksanakan KKN PPM dibawah bimbingan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
KKN PPM dilaksanakan dengan 30 mahasiswa dari Fakultas Pertanian, progam studi agronomi, agribisnis, dan ilmu tanah.
KKN PPM dilaksanakan di 5 desa di Kecamatan Teluk Pakedai, yaitu Desa Arus Deras, Sungai Deras, Sungai Nipah, Teluk Pakedai II, dan Teluk Pakedai Hulu. Topik yang diangkat adalah pengolahan kelapa terpadu, yang meliputi pengolahan VCO (virgin coconut oil), minyak kelapa dengan fermentasi, nata de coco, arang briket dari sabut kelapa, dan arang dan asap cair dari pembakaran tempurung kelapa.
Kecamatan Teluk Pakedai mempunyai potensi produksi kelapa yang sangat baik, namun sayang selama ini kelapa tidak termanfaatkan secara optimal. Dalam program tersebut, diharapkan mahasiswa sebagai agen untuk transfer teknologi pengolahan kelapa kepada masyarakat sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan untuk mengoptimalkan pengolahan kelapa.
Selanjutnya hasil olah dari buah kelapa ataupun limbah kelapa tersebut mempunyai nilai yang dapat dirasakan masyarakat, baik nilai tambah dalam bidang kesehatan, pemanfaatan limbah, dan akan lebih baik lagi akan ada peningkatan nilai ekonominya sehingga dengan transfer teknologi yang telah dilakukan masyarakat akan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Masyarakatlah yang akan menilai manfaat dari program ini.
KKN PPM dilaksanakan dengan mengangkat suatu masalah tertentu di suatu lokasi. Mahasiswa akan menetap selama 2 bulan di lokasi untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada. Masalah yang diangkat merupakan hasil observasi sebelum KKN dilakukan, jadi saat mahasiswa terjun di lapangan, sudah dilakukan persiapan pemecahan masalah. Dibandingkan KKN regular, permasalahan masyarakat biasanya baru diketahui setelah mahasiswa ada di lokasi sehingga membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencari pemecahannya. Jika langkah pemecahannya membutuhkan bahan dan alat dari kota, tidak bisa diperoleh di desa maka akan semakin memperpanjang waktu, sementara waktu mahasiswa di lokasi terbatas.
Setelah topik untuk KKN PPM didapat, maka penanggung jawab kegiatan dan DPL menyiapkan mahasiswa dengan pembekalan. Materi yang diberikan pada pembekalan berupa pengenalan potensi daerah, sosiologi pedesaan, komunikasi massa, dan materi khusus penyelesaian masalah. KKN PPM yang kami lakukan mengambil topic pengolahan kelapa terpadu, sehingga materi khusus berupa cara-cara pengolahan kelapa dan bagian-bagiannya, baik secara teori dan didukung dengan praktek untuk menyiapkan mahasiswa secara mumpuni.
Setelah dilaksanakan, kami dapat melihat beberapa kelebihan KKN PPM dibandingkan KKN regular yaitu:
1. Topik yang diangkat benar-benar merupakan masalah dari daerah yang akan dituju sehingga benar-benar mengena sebagai bagian dari pemecahan masalah di masyarakat
2. Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) dapat bekerja dengan efektif karena selama 2 bulan penuh berada di lokasi, sehingga benar-benar dapat mengamati kegiatan masyarakat dan mensosialisasikan cara-cara pemecahan masalah
3. Sebelum melaksanakan kegiatan mahasiswa mendapat pembekalan yang memadai sehingga benar-benar siap untuk terjun ke masyarakat
4. Dalam pelaksanaan kegiatan mahasiswa mendapat dukungan penuh berupa bahan dan alat yang digunakan selama program, serta bimbingan dari DPL bila menemui masalah selama menjalankan program
Pada program-program pemberdayaan masyarakat lainnya seringkali pelaksana tidak dapat tinggal di lokasi dalam waktu lama sehingga program yang dilaksanakan tidak dapat terpantau dengan baik. Namun dalam program KKN PPM ini mahasiswa sebagai pelaksana program tinggal selama 2 bulan penuh di lokasi sehingga dapat memantau pelaksanaan program dan tindak lanjutnya dengan lebih baik. Jika sewaktu-waktu timbul masalah dalam pelaksanaan program oleh masyarakat maka mahasiswa menjadi tempat konsultasi yang selalu ada, sehingga masyarakat yang berkeinginan melaksanakan program tidak menjadi putus asa bila menemui masalah.

Comments :

0 komentar to “Sekilas KKN PPM”